Setiap hari harus hidup dengan tulang yang bengkok ke kiri sudah merupakan beban yang berat untuk organ2 tubuh ini karena semua organ menjadi tidak berfungsi dengan maksimal. Apalagi sekarang dengan kondisi keadaanku yang sedang hamil. Awalnya aku takut….
” Bisa gak yah ngelewatin 9 bulanan ini??”
” Gimana yah kl berat badanku nambah, semakin berat juga donk tulang punggung ini menopang badan??”
“Bakalan ngambek gak yah si “Pen” ini kalau bebannya semakin berat??”
” Wahhh bakalan nyeri2 punggung donk nanti….”
” Gimana waktu ngelahirin nanti yah… bisa normal apa harus caesar?”
” wahhh kalo caesar, bakalan ada “resleting” (bekas operasi) depan belakang donk ntar??
Begitu banyak ketakutan -ketakutan dan kekhawatiran yang ada dalam benakku. Beruntunglah aku punya suami yang sangat baik dan sabar yang bisa menyakinkan aku untuk bisa melewati semua ini dengan baik.
Di awal2 bulan kehamilan, seperti kebanyakan orang hamil pada umumnya, rasa mual dan muntah tiap hari selalu menghampiri. Tidak perduli pagi, siang ataupun malam bunyi ” Hoeekkk… Hoekkkk…. Hoekkk” di kamarmandi jadi rutinitas sehari-hari. Suamiku biasanya langsung mijit-mijit belakang leher dan kasih minyak kayu putih atau air putih buatku agar aku segar kembali. Disini aku masih ikut suami untuk sering bolak balik Banjarbaru – Asam Asam (Kalimantan Selatan) sekitar 2,5 jam perjalanan naik mobil. Saat perjalanan naik mobil, meskipun cuma jadi penumpang, si back bone rasanya juga tidak mau kompromi. Rasa pegal yang amat sangat lebih dari biasanya langsung terasa setelah perjalanan. Mungkin efek hormon2 kehamilan buat tulang-tulang jd lebih sensitif. Akhirnya diputuskan aku tidak ikut suami untuk pulang ke Asam Asam, tetap stay di rumah untuk bedrest karena aku juga ternyata mengalami pendarahan akibat kandunganku yang lemah.
Di bulan ke 3, rasa mual dan muntah masih terasa. Ditambah lagi tulang-tulang yang rasanya makin “melunak” karena hormon hormon kehamilan ini. Setiap kali jalan kaki, pinggang dan pinggul rasanya mau copot. Kayak nenek-nenek yang gitu… Jadi jalan harus ekstra pelan biar rasa nyerit tidak begitu terasa. Akhirnya aku konsultasikan ke dokter tentang keluhanku ini dan dokter memberi aku obat anti nyeri dan penambah kalsium serta meminta aku untuk minum banyak susu
Di bulan ke 4, Alhamdulillah keluhan mual muntah dan nyeri punggung sudah mulai mereda. Cuman sekarang nyeri tulangnya pindah ke daerah persendian, seperti persendian tangan dan kaki. Saat bangkit dari duduk atau duduk akan jongkok, rasanyaaaaaaa luar biasa nyerinya. Minum banyak susu pun tidak mempan mengatasi rasa nyeri itu. Di bulan ke empat ini juga entah kenapa kakiku jadi sering bengkak. Aku takut kenapa2 pada kehamilanku. Saat diperiksakan, tekanan darahku normal saja 120/80.
Di bulan ke 5, Kehamilan mulai merasa enjoy dan nyaman. Perut yang semakin membesar pun tidak jadi beban yang berat buat punggung dan Pen ini. Bisa dibilang tidak ada masalah yang aku rasakan antara hamil dan skoliosisku ini. Aku senang bisa menjalani kehamilan dengan nyaman. Bahkan aku sudah bisa ikutan suamiku lagi untuk bolak balik Banjarbaru – Asam Asam.
Di bulan ke 6, hampir sama dengan bulan ke 5, semua dilalui dengan nyaman dan tidak terlalu ada masalah berarti.
Untuk bulan- bulan berikutnya akan aku sampaikan di postingan berikutnya yah…
Tips2 untuk para skolioser yang sedang hamil juga atau yang akan hamil agak kehamilannya nyaman :
1. Konsultasikan ke dokter apakah letak rahim akan terganggu dengan posisi kemiringan tulang karena letak kemiringan masing2 skolioser berbeda2 ( Thorakal atau lumbal)
2. jangan angkat barang-barang yang berat, mintalah tolong pada suami atau saudara untuk membawakan barang2 yang agak berat atau berat
3. Berusahalah segera rebahan setelah melakukan perjalanan jauh atau setelah melakukan aktivitas yang melelahkan
4. Jangan malu-malu untuk meminta suami memijat punggung atau pinggang kita jika terasa nyeri
5. Hati2 saat berhubungan intim. Mintalah suami untuk mengatur irama saat penetrasi karena terkadang tulang punggung jadi nyeri jika terlalu kencang. (maaf agak lugas nulisnya hehehehhe )
Itulah bberapa tips untuk skolioser agar kehamilan nyaman dan aman…..
Selamat beraktivitas skolioser